Untuk memulai kita dapat menekan ikon program blender pada deskop, lalu setelah masuk kita akan di suguhkan dengan tampilan awal seperti gambar di bawah ini. Setelah itu kita dapat memilih menu yang akan kita buka seperti 2D animasi, Sculptin Video editing, dan lain lain. Kita klik general, lalu akan masuk layout dengan bentuk awal objek 3D kubus.
1. TUTORIAL CARA MEMBUAT ANIMASI TEKS SEDERHANA
Pada tutorial pertama kita membuat Animasi Teks 3D. Sekarang kita langsung ke tutorial dan simak videonya
Berikut adalah contoh hasil jadi yang saya buat
2. TUTORIAL CARA MEMBUAT MUG
Di video tutorial kedua ini kita membuat Mug gelas, berikut videonya
Berikut adalah contoh hasil jadi Mug yang saya buat
3. TUTORIAL CARA MEMBUAT KARAKTER
Pada Tuturial ke tiga kita akan membuat karakter 3D Sonic The Hedgehog, tutorial berikut mungkin agak sulit dan membutuhkan kesabaran serta waktu.
Berikut adalah hasil akhir dari karakter Sonic saya
3. TUTORIAL CARA MEMBUAT KOTAK SUSU
Pada tutorial berikut ini kita akan membuat kotak susu beserta botolnya, berikut video tutorialnya
Buka Canva di perangkat mobile atau desktop, lalu masuk menggunakan akun Facebook atau Google. Jika sudah punya akun, Anda dapat langsung masuk. Setelah itu, cari jenis desain “Undangan” untuk memulai desain. Anda bisa membuka web canva lewat link berikut https://www.canva.com/
2. Telusuri template
Telusuri perpustakaan Canva dan temukan template undangan pesta yang keren dan didesain secara profesional yang cocok untuk Anda. Cukup klik template yang Anda suka untuk menambahkannya ke desain Anda.
3. Bereksperimen dengan fitur
Sertakan foto, gambar, ikon, stiker, ilustrasi, dan grafis bertema pesta lainnya dari perpustakaan Canva. Gunakan alat bantu tarik dan lepas, filter foto, dan efek agar penerima terpukau.
4. Sesuaikan undangan Anda
Berikan sentuhan pribadi pada desain dengan mengunggah foto, gambar, dan karya seni milik Anda ke editor. Pilih latar belakang milik Anda, gabungkan kombinasi font, dan bereksperimen di berbagai skema warna.
Heya, perkenalkan nama saya Muhammad Arief Gymnastiar, saya bersekolah di SMKN 2 Pangkalpinang, duduk di kelas XI Multimedia.
Well.... Sekarang kita bahas cita-cita, banyak teman saya yang bertanya "kenapa sih lu milih jurusan Multimedia?", "emang kamu jago gambar?", "emangnya cita-cita kamu apa?". oke bakal saya jawab.
Yang pertama, kenapa saya pilih jurusan Multimedia?. Ya saya memilih jurusan Multimedia karena jurusan ini cukup menyenangkan dan juga saya ingin menambah pengalaman dan meningkatkan skill saya terutama di bidang animasi, menggambar dan desain grafis. Apabila setalah saya lulus dari pendidikan SMK, saya ingin merantau melanjutkan pendidikan entah dengan kursus atau dengan berkuliah.
Yang kedua, apakah saya jago gambar?. Jawabannya saya gak terlalu jago, karena saya kesulitan menggambar tangan dan kaki, juga sedikit kesulitan menentukan perspective angle XD, tetapi saya tetap berlatih meskipun banyak halangan yang mengganggu. awal mula saya suka menggambar itu karena karakter favorit saya Sonic The Hedgehog dan teman-temannya, dari kelas 2 SD sampai sekarang saya masih ngefans dengan Sonic karena dia itu keren dan berkat Sonic juga saya mendapat banyak teman baik dalam negeri maupun dari luar negeri, akhirnya pada waktu saya kelas 8 SMP saya memutuskan untuk belajar menggambar lebih giat lagi, pertama kali saya menggambar itu jelek banget tapi saya tahu awal mencoba pasti gak harus bagus yang terpenting berani coba dan terus usaha, dan akhirnya sekarang gambar saya sudah lumayan bagus dan saya suka upload hasil gambar saya di Instagram, ya walaupun ada beberapa kesulitan dalam menggambar.
Yang ketiga, apa cita-cita saya?. untuk masalah cita cita sebenarnya saya masih bingung, saya dulu sempat ingin jadi TNI AD, tapi tampak gak cocok untuk saya karena ya mental saya gak terlalu kuat. Saya mungkin belum tahu seperti apa sih kehidupan saya setelah lulus sekolah, apakah akan mudah atau sebaliknya, tetapi aku yakin Tuhan lah yang mengatur jalan hidupku dan saya akan melakukan yang terbaik untuk mencapai masa depan yang jelas dan sukses. Gak berani coba bakal gak akan dapat apa-apa, berani coba bakal dapat pengalaman dan mungkin dapat kesuksesan, aamiin.
Untuk sekarang saya mempunyai tujuan menjadi pengusaha, untuk membahagiakan orang tua saya meskipun saya tidak bisa membalas budi kasih sayang mereka, setidaknya itu yang mungkin bisa saya lakukan.
Pengertian Amasi 3D – Seperti yang kita bahas pada materi sebelumnya, ada banyak sekali jenis jenis animasi yang tercipta karena dampak dari perkembangan teknologi saat ini.
Saat ini kita akan membahas mengenai Animasi 3D. Banyak sekali contoh animasi 3D saat ini yang telah tayang di televisi maupun sampai ke bioskop. Penggemar film animasi semakin banyak, terutama anak-anak.
Jenis animasi ini tidak beda jauh dengan Animasi 2D. Dalam proses pembuatannya pun tetap harus memperhatikan 12 prinsip animasi. Karena itulah yang menjadi penentu hasil akhir dari karya animasi yang dibuat.
Yuk, kita bahas bersama mulai dari pengertian animasi 3D, konsep animasi 3D, karakteristik objek animasi 3D, tahap dasar pembuatan, dan jenis animasi 3D.
Pengertian Animasi 3D
Animasi 3D merupakan perkembangan dari animasi 2D. Bisa juga dibilang adanya animasi 3D ini dampak dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Animasi 3D adalah suatu objek animasi yang terdapat dalam ruang 3D. Animasi ini tidak hanya memiliki tinggi dan lebar, melainkan juga memiliki volume atau kedalaman (height, widht, depth). Objek animasi bisa berputar dan bergerak layaknya objek aslinya. Tampilannya seolah-olah nyata dan hidup.
Konsep Animasi 3D
Bicara soal konsep, memang apa sih konsep dasar terciptanya animasi 3D?
Animasi 3D terciota karena adanya keinginan manusia untuk membuat gambar seolah-olah hidup dan dapat bergerak sebagai bentuk pengungkapan dari mereka. Hal ini dikuatkan dengan hasil dari penelitian bahwa manusia lebih cepat merespon gambar daripada sederetan tulisan.
Gambar memiliki ragam makna, melalui gambar orang dapat menyampaikan banyak cerita. Mulalui gambar juga, orang dapat mengambil suatu makna yang terkandung dalam gambar tersebut. Tentunya dengan pendapat yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang orang itu.
Nah, hal ini juga berlaku pada animasi. Animasi merupakan serangkaian gambar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian gerak sekuensial. Pesan yang terkandung dalam animasi tersebut bergantung pada imajinasi seseorang yang melihatnya.
Karakteristik Objek Animasi 3D
Dalam ilmu komputer, objek 3 dimensi merupakan teknik grafik yang dipaparkan dalam bentuk objek yang memiliki koordinat X, Y, dan Z. Jadi, setiap objek yang dihasilkan dari aplikasi 3D mempunyai dimensi dengan koordinat X, Y, dan Z.
Objek 3D tersusun atas sekumpulan titik-titik yang memiliki koordinat pada sumbu X, Y dan Z yang membentuk sebuah bidang (face) yang selanjutnya digabungkan menjadi satu kesatuan. Ada beberapa elemen pembentuk objek 3D yang disebut dengan sub-objek.
Apa saja elemen sub-objek itu?
Berikut beberapa elemen pembentuk objek 3D, antara lain:
1. Vertex
Vertex adalaha elemen objek animasi 3D berupa sebuah titik yang terletak pada koordinat X. Y, dan Z. Jika dua vertex digabung menjadi satu akan membentuk edge. Vertex merupakan elemen objek 3D yang paling dasar.
Untuk mengganti atau memanipulasi posisi vertex dapat dilakukan dengan mengganti nilai kordinat X. Y, dan Z pada vertex tersebut. Berikut contoh vertex pada kubus yang ditandai dengan titik merah.
2. Edge
Edge adalah pertemuan setidaknya ada dua vertex. Berikut contoh edge yang bergaris merah.
3. Face
Face adalah gabungan dari 3 titik atau lebih yang tertutup membentuk luasan tertentu. Ada juga yang mengatakan bahwa face adalah bidang permukaan berupa kurva tertutup yang minimal terbentuk dari tiga vertex atau edge (memiliki 3 rusuk atau lebih).
Tahap Dasar Pembuatan Animasi 3D
Membuat animasi 3D tidaklah mudah, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Ini yang proses pembuatannya menggunakan komputer. Berikut 3 tahap pembuatan animasi yang harus dilalui animator, yakni:
1. Modeling
Tahap pertama untuk perbuatan animasi 3D adalah modeling 3D. Pada tahap ini ada dua jenis yang harus dilalui. Kedua proses itu adalah:
a. Solid
Solid merupakan model yang mencirikan volume objek yang akan ditampilkan. Pembuatannya lebih dikarenakan model ini terlihat lebih asli. Model ini sering dipakai untuk simulasi-simulasi medis, seperti aplikasi visual ray tracking, CAD, dan juga kontruksi geometri solid.
b. Shell / Boundary
Shell / Boundary menggambarkan permukaan objek, misalnya batas objek. Bukan volume dari objek, misalnya cangkang yang sangat tipis. Jika dibandingkan dengan model solid, model Shell / Boundary ini lebih gampang untuk dikerjakan. Model ini paling sering digunakan dalam game dan juga film.
2. Animation
Setelah melalui tahap pertama, tahap kedua pembuatan animasi 3D adalah animation. Pada tahap animation terdapat beberapa teknik yan digunakan, antara lain:
a. Traditional Animation
Film animasi pada abad ke-20 untuk proses pembuatannya sebagian besar menggunakan teknik traditional animation. Setiap frame pada film animasi tradisional adalah foto dari gambar.
Gambar tersebut terlebih dahulu digambar di kertas. Untuk menghadirkan ilusi gerakan, dari masing-masing gambar dibuat sedikit berbeda dengan gambar yang sebelumnya.
b. Full Animation
Proses produksi sebuah film animasi tradisional yang memiliki kualitas tinggi, semua diatur menggunakan gambar yang sangat detail dan juga dibarengi dengan gerakan yang sesuai. Pembuatan film animasi penuh dapat menggunakan berbagai cara. Mulai dari animasi yang realistis sampai yang mengarah ke kartun.
c. Limited Animation
Teknik ini menggunakan detail yang masih kurang rinci, tapi gambarnya lumayan stylist dan memakai metode perpindahan. Penggunaan teknik ini sudah menghasilkan animasi dengan biaya efektif untuk media. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah televisi dan internet.
d. Rotoscoping
Teknik rotoscoping adalah teknik dimana animator melacak gerakan live action, frame demi frame. Sumber film bisa secara langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi.
e. Live-action/animation
Pada teknik ini yang dilakukan adalah menggabungkan karakter yang telah digambar menjadi sebuah film animasi. Kemudian difilmkan kembali, namun dengan karakter manusia asli serta background nyata.
3. Rendering
Proses akhir dari pembuatan animasi secara keseluruhan adalah rendering. Semua data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling dan animation akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output.
Jenis Animasi 3D
Animasi 3D memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Berikut 3 jenis animasi 3D.
1. Animasi Boneka (Puppet Animation)
Pada jenis animasi ini, objek yang digunakan adalah boneka dan figur lainnya. Objeknya terbuat dari bahan-bahan yang memiliki sifat lentur sehingga mudah untuk digerakkan saat pemotretan bingkai per bingkai.
Misalnya bahan kayu yang mudah untuk diukir, kertas, lilin, kain, tanah lempung, dan sebagainya, agas bisa menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
2. Animasi Model
Objek dari jenis animasi 3D yang ini bukan berupa boneka dan sejenisnya, melainkan bentuk-bentuk abstrak seperti bola, kubus, balok, prisma, silinder, piramida, kerucut, dan lain-lain.
3. Animasi Pixilasi (pixilation)
Animasi Pixilasi adalah jenis animasi yang menggunakan objek manusia. Pixilasi merupakan suatu teknik pemotretan di mana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka. Seperti yang dilakukan dalam film animasi pada umumnya.
Pengertian Animasi 2D – Dunia perfilman menyediakan tontonan untuk semua kalangan. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan hingga anak-anak. Nah, tontonan untuk anak-anak adalah film animasi.
Film animasi tidak hanya berperan untuk menghibur anak-anak saja, melainkan juga untuk edukasi bagi mereka. Sekarang sudah banyak sekali film-film animasi baru yang sering tayang di televisi maupun youtube.
Dengan banyaknya film animasi itu, terdapat jenis jenis animasi yang membedakan antara film yang satu dengan yang lain. Cara pembuatannya pun berbeda-beda dengan tetap memperhatikan 12 prinsip animasi.
Salah satu jenis animasi yang sering ditayangkan adalah animasi 2D. Banyak sekali contoh film animasi 2D. Memang apa saja?
Yuk kita bahas lanjut mengenai animasi 2D, yaitu mulai dari pengertian animasi 2D, teknik pembuatan, hingga proses pembuatannya.
Pengertian Animasi 2D
Animasi 2D bisa bisa disebut juga sebagai film kartun. Kartun berasal dari kata cartoon yang memiliki arti gambar yang lucu.
Pengertian animasi 2D adalah sebuah karya gambar yang menggunakan lingkaran 2 dimensi dan digerakkan secara ceta dan berurutan. Setiap gambar memiliki urutan masing-masing yang akan membentuk sebuah frame berlatar belakang 2 dimensi.
Animasi 2D adalah animasi yang menggunakan sketsa gambar, kemudian sketsa gambar tersebut digerakkan satu persatu, maka akan terlihat seperti nyata.
Mengapa disebut sebagai animasi 2D?
Disebut sebagai animasi 2D karena memiliki ukuran panjang (X-azis) dan (Y-axis). Juga karena dibuat dari sketsa yang digerakkan satu per satu, sehingga akan bergerak seperti nyata. Animasi 2D ini hanya bisa terlihat dari depan saja.
Objek dalam gambar yang ada pada film animasi tidak hanya berupa makhluk hidup saja, namun juga ada yang berupa benda, warna, tulisan, spesial efek.
Teknik Animasi 2D
Animasi 2 dimensi bisa juga disebut sebagai animasi dwi matra. Ada juga yang menyebut jenis animasi ini dengan nama flat animation. Dalam proses pembuatannya, ada beberapa teknik yang digunakan.
Ada 3 teknik pembuatan animasi 2D, antara lain:
1. Cell Technique (Teknik Sel)
Cell Technique bisa juga disebut sebagai teknik animasi manual. Dari segi usia, ini merupakan teknik pembuatan film animasi yang paling tua (klasik).
Pembuatan animasi dengan teknik ini yaitu rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan (celluloid) yang berlapis-lapis. Objek utama yang mengeksploitasi gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan latar depan yang statis.
Dengan begitu, animator hanya membuat latar belakang (backgorund) dan latar depan (foreground) hanya sekali saja. Hal ini berfungsi untuk menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
2. Teknik Computing 2D
Semakin berkembangnya teknologi, film animasi pun juga ikut berkembang. Apalagi untuk teknik pembuatannya, pastilah seiring berjalannya waktu semakin mudah.
Pada era tahun 1980-an, animasi 2D ikut merasakan imbas dari perkembangan teknologi tersebut. Para animator merasakan perkembangan yang sangat signifikan, terutama pada proses pembuatan animasi.
Untuk pembuatan animasi sederhana dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Mulai dari perancangan model hingga pengisian suara atau dubbing.
Teknik computing 2D mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
Apabila ada kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan bisa juga diadakan perubahan dengan cepat pula
Dapat menggandakan objek animasi
Hasil animasi terlihat lebih bagus
Mempermudah kerja animator
Semua bisa belajar membuat animasi dengan mudah
Sedangkan jika menggunakan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal.
Animator tidak perlu membuat objek berulang-ulang. Untuk menggandakan objek hanya perlu copy dan paste. Dengan begitu objek yang sama dapat digandakan dan diolah kembali, misalnya mau diperkecil, diperbesar, ditambah, ataupun dikurangi setiap elemennya.
Pembuatan animasi menggunakan teknik computing 2D ini didudukung dengan fasilitas dari teknologi yang memudahkan pembutannya. Sehingga semua orang bisa belajar membuat animasi, baik film animasi maupun animasi sederhana.
3. Teknik Computing 3D
Teknik computing 3D adalah teknik yang digunakan untuk memberi kesan pada objek agar terlihat memiliki ruang dan kedalaman.
Pada animasi 2D yang hanya memiliki ukuran (dimensi) panjang dan lebar ini, kesan kedalaman belum muncul. Ketika kedalaman (dimensi ke tiga) berperan, maka ilusi itu baru bisa terlihat nyata.
Di sini peran logika matematis terlihat ketika mewujudkan kesan ruang suatu benda. Setelah itu, tinggal mengatur bagaimana menyulap mata sehingga kesan yang semula 2 dimensi menjadi 3 dimensi.
Dengan menggunakan teknik animasi computing 3D ini bisa mengubah gambar yang biasa ditampilkan secara flat diubah dan direkayasa menjadi gambar yang dapat dibidik pandangannya dari segala arah.
4. Teknik Bayangan
Pada teknik animasi ini figur setiap adegan dibuat dengan menggunakan lempengan karton atau kulit. Kemudian media itu digunting sesuai dengan karakter figurnya.
Biasanya tokoh ditampilkan dengan karakter yang tampak dari samping agar terlihat lebih jelas. Sorotan lampu dari belakang layar ke objek figur yang memberikan efek siluet menjadikan kesan tersendiri ketika ditonton.
Media figur itu akan terlihat membesar jika dijauhkan dari layar. Sedangkan saat ditempelkan dengan layar, media figur itu akan memperlihatkan ukuran media yang sebenarnya. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah wayang (bayang) kulit.
Proses Pembuatan Animasi 2D
Proses pembuatan animasi 2D terbagi menjadi 3 tahap, yaitu Pre-Produktion, Production, dan Post-Production. Dalam setiap tahap itu ada beberapa proses yang haris dilalui, berikut penjelasannya.
1. Pre-Production (Tahap Pra Produksi)
Akar dari keseluruhan proses pembuatan animasi 2D adalah pada tahap pra-produksi ini. Proses pra-produksi menjadi penentu hasil akhir dari animasi yang dibuat. Dalam proses ini ada beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu:
a. Ide
Sebelum melakukan apapun, ide merupakan akar yang paling dasar yang harus dipersiapkan. Animator harus membuat ide yang dapat membuat penonton berpikir bahwa animasi yang ia buat berbeda dengan animasi yang lain.
Kepuasan penonton ditentukan oleh ide yang unik dan visinoner. Harus ada juga alsan mengapa membuat animasi tersebut.
b. Cerita
Setelah mendapatkan ide, langkah selanjutnya adalah membuat cerita yang menarik. Pengalaman menulis cerita, novel, dan yang berhubungan dengan pembangunan cerita sangat dibutuhkan dalam tahap ini.
Dengan begitu animator dapat menentukan apa yang paling penting dalam suatu kejadian dan membuatnya bergelombang. Dalam ceritajuga harus ada emosi dan tujuan yang tepat. Sehingga penonton dapat seakan-akan masuk ke dalam cerita tersebut.
c. Storyboard
Storyboard adalah yang mewakili setiap scene yang tersedia pada keseluruhan film animasi dan menggambarkan suasana atau situasi dasar seperti posisi kamera, pose karakter, suara, dan dialog.
d. Desain
Proses terakhir pada tahap pra-produksi adalah membuat desain dengan cara merancang sketsa untuk kebutuhan produksi, seperti desain karakter dan objek lainnya. Desain harus dibuat lebih rinci dari storyboard.
2. Production (Tahap Produksi)
Jika tahap pra-produksi adalah akar dari seluruh proses pembuatan animasi, kalau tahap produksi adalah inti dari seluruh tahap pada proses pembuatan animasi. Proses ini sangat mempengaruhi visual dan kualitas gambar pada hasil akhir.
Ada beberapa proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Layout
Pada layout terkandung informasi visual yang berupa sketsa atau gambaran yang lebih detail tentang scene pada setiap animasi yang akan dibuat. Layout digambar secara hitam putih, dan kebanyakan menggambarkan rancangan secara detail agar mempercepat proses animasi.
b. R&D
R&D atau Research and Development berguna untuk menguji efektivitas produksi animasi yang bersifat analisis supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Sehingga animasi yang diproduksi dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Namun, jika sudah menerapkan alasan mengapa membuat animasi tersebut proses ini tidak wajib dikerjakan.
c. Texturing
Penambahan tekstur pada setiap desain sangat dianjurkan aga hasilnya lebih maksimal. Pada dasarnya, setiap desain sudah terdapat warna, namun adanya tekstur akan menjadi pelengkapnya.
e. Rigging
Rigging sangat penting untuk pembuatan animasi berbasis komputer. Rigging berfungsi untuk menambahkan tulang dan sendi pada setiap karakter agar bisa digerakkan secara terpisah dan lebih praktis.
f. Animation
Proses selanjutnya adalah melakukan animasi dengan bergantung pada storyboard, karena setiap gerakan sudah dicatat dengan jelas. Impor karakter, background, juga komponen atau objek lainnya yang dibutuhkan.
g. VFX
VFX atau Visual Effect ditambahkan untuk menghiasi animasi yang mengandung elemen seperti cahaya, api, air, asap, dan lain-lain. VFX diaplikasikan untuk kebutuhan yang tidak bisa dibuat dengan gambar atau animasi.
h. Lighting
Gambar yang flat dapat menjadi lebih hidup dengan adanya lighting atau pencahayaan. Lighting bisa diatur dengan menambahkan bayangan atau cahaya manual, bisa juga dengan tool pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.
i. Rendering
Proses terakhir dlaam tahap produksi adalah rendering. Rendering adalah proses mengubah project animasi pada software untuk mendapatkan hasil video dalam format file tertentu. Seorang animator dapat menentukan konversi, resolusi, format, bit rate, dan opsi lainnya.
3. Post Production (Tahap Pasca Produksi)
Proses finishing pada proses produksi terdapat pada tahap pasca produksi. Pada tahap ini animator dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus.
Terdapat beberap proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Composting
Composting merupakan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya. Keterampilan dalam video editing sangat dibutuhkan dalam proses ini. Biasanya terdapat penambahan transisi video.
b. Color Correcting
Dalam setiap desain, warna adalah unsur terpenting yang dapat menghidupkan serta menghasilkan aura tertentu. Pada proses color correcting, animator bisa mengubah panorama film sesuai mood.
Animator dapat menggunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke film animasi yang sedang dibuat, misalnya Hue/Saturation, Color Channel, Color Corrector, RGB Settings, dan lainnya.
c. Dubbing / Sound Effect / Music
Proses penambahan suara pada sebuah film animasi bisa dilakukan dengan beberapa cara. Setiap animator berbeda-beda dalam melakukan proses ini. Ada yang merekam atau menambahkan audio ketika tahap pra-produksi, produksi, dan ada juga ketika tahap pasca produksi.
d. Final Output
Proses akhir dalam dari pembuatan animasi adalah final output. Final output dilakukan dengan proses exporting atau bisa juga dengan rendering. Pada proses ini, seorang animator harus mengatur opsi akhir secara detail untuk format film sesuai dengan kebutuhan.
Blogging adalah aktivitas mengelola blog, seperti menulis, memperbarui, atau menambahkan elemen lainnya (misalnya video) pada konten blog. Aktivitas ini dilakukan oleh blogger dengan memanfaatkan tool digital yang ada di Internet.
Aktivitas blogging mulai populer pada awal tahun 2000-an ketika sejumlah blog berbau politik bermunculan. Beberapa saat setelahnya, tema how-to dan tutorial mulai muncul. Sejak saat itu, aktivitas ini pun menjadi sangat populer. Namun, yang jadi pertanyaan, mengapa kegiatan mengelola blog bisa jadi seterkenal ini?
Nah, setelah membahas apa itu blog dan apa itu blogging, kami akan menjelaskan sejarahnya.
Sejarah Blog dan Blogging
Blog pertama kali digagas oleh Blogger.com pada bulan Agustus tahun 1999, yang kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2003. Sejarah blog tidak lepas dari istilah ‘Weblog’, yang diciptakan oleh Jorn Barger pada tanggal 17 Desember 1997.
Awalnya, blogging banyak dilakukan untuk segmen berita dan informasi. Tujuannya mirip seperti koran yang sudah lebih dulu ada, namun blogging berkembang lebih cepat secara komparatif. Update informasi yang terus-menerus dan kemudahan memilih topik yang sesuai dengan minat dan hobi menjadi dua dari sekian alasan mengapa orang-orang mulai melakukan blogging.
Ada kejadian yang cukup penting dalam sejarah blog pada tahun 2002. Saat itu, ada seorang blogger bernama Heather B. Armstrong yang memiliki blog dengan alamat dooce.com. Ia dipecat dari pekerjaannya karena kedapatan menulis tentang rekan-rekannya di blog pribadinya.
Kasus ini menimbulkan kegemparan di komunitas blogger dalam hal privasi di internet. Untungnya, semuanya baik-baik saja setelah itu dan kegiatan blogging pun mulai populer.
Tahun berikutnya, yaitu pada tahun 2003, WordPress pun diluncurkan, menawarkan segala kemudahan bagi orang-orang yang tertarik untuk mulai blogging dan menjadi blogger.
Website blogging kemudian menjadi terkenal dan menarik perhatian warganet. Para blogger jurnal online ini, seperti ProBlogger.net dan JohnChow.com, menjadikan blognya sebagai ‘mesin pencetak uang’ karena bekerja sama dengan pihak ketiga (dalam hal beriklan). Keduanya bahkan menjadi contoh bagaimana Anda juga bisa memperoleh penghasilan dengan blogging.
Jenis Blog yang Ada Saat Ini
Setelah mengetahui apa itu blog, apa itu blogger, dan sejarah blog, selanjutnya kami akan membahas jenis-jenis blog. Berikut 5 jenis blog yang cukup populer saat ini:
1. Blog Pribadi
Blog seperti ini lebih difokuskan pada sang blogger sendiri, bukan audiens. Blogger pribadi biasanya menjadikan blognya sebagai jurnal atau dokumenter tentang hidupnya, minatnya, atau hobinya.
Karena tujuannya adalah untuk menuangkan cerita pribadi sang blogger, tipe blog seperti ini umumnya tidak hanya membahas satu topik. Sang blogger bisa saja membahas berbagai subjek sesuai minatnya.
Contohnya adalah Design for Mankind. Pemiliknya, Erin Loechner, menceritakan tentang keluarganya, proyek pekerjaannya, dan refleksi diri.
Kemudian, ada juga jurnal online Neil Gaiman yang berfokus pada proyek dan kabar terbaru dari kehidupan sang blogger.
2. Blog Niche
Tipe ini benar-benar membahas topik tertentu, biasanya berkaitan dengan minat, skill, dan pengetahuan sang blogger. Misalnya, apabila Anda suka sekali membaca buku, Anda bisa membahas segala hal tentang buku saja.
Nah, berikut niche blog yang cukup populer di komunitas blogging:
Traveling. Blogger yang fokus pada niche ini sering kali berbagi cerita tentang perjalanannya. Mereka menuangkan hobi jalan-jalannya pada blog dan memberikan banyak tips dan panduan perjalanan. Contoh yang cukup terkenal adalah The Blonde Abroad.
Fashion. Niche ini membahas tren fashion terkini, seperti baju, styling, dan tips saat membeli barang-barang seputar fashion. Salah satu blogger terkenal untuk niche ini adalah Jordan Bunker yang membahas tentang busana pria.
Kesehatan dan kebugaran. Artikel yang paling umum untuk niche ini mencakup topik seputar latihan, resep bergizi tinggi, dan tips menjaga kesehatan mental. Salah satu blogger yang cukup populer untuk niche ini adalah Fit Bottomed Girls.
Makanan. Dalam niche ini, sang blogger biasanya berbagi resep, ulasan restoran, dan ulasan alat-alat dapur. Contoh yang cukup populer adalah The Minimalist Baker, yang fokus pada resep memasak dengan 10 bahan makanan saja, atau bahkan kurang dari itu.
Keuangan pribadi. Niche ini berfokus pada manajemen keuangan, mulai dari tips budgeting hingga ide usaha sampingan. Contoh keren untuk kategori ini adalah The Penny Hoarder.
Lifestyle/gaya hidup. Niche ini menggabungkan berbagai topik yang menjadi minat sang blogger, misalnya fashion dengan kecantikan, atau makanan dengan traveling. Contohnya adalah A Cup of Jo, dengan niche seputar lifestyle yang membahas gaya, desain, dan kehidupan menjadi ibu.
3. Blog Perusahaan atau Bisnis
Biasanya merupakan bagian dari website perusahaan. Beberapa perusahaan memanfaatkan website miliknya untuk turut terjun dalam dunia blogging.
Tujuan utamanya adalah untuk menarik pasar target dengan memposting konten seputar bisnis. Beberapa perusahaan juga memanfaatkannya untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang perubahan di organisasinya.
Salah satu contoh keren untuk jenis ini adalah Mailchimp, yang menyediakan tips dan materi seputar marketing dengan memanfaatkan software digital marketing miliknya.
Selain itu, ada juga pembahasan studi kasus klien yang sudah sukses menggunakan tool mereka, yang bisa menjadi sarana promosi.
Developer software produktivitas, Toggl, juga punya blog bisnis yang keren. Postingannya berfokus pada hal-hal seputar fitur aplikasi mereka, seperti rekrutmen, manajemen tim, kultur perusahaan, dan perencanaan proyek.
4. Blog Afiliasi
Untuk jenis ini, fokusnya adalah affiliate marketing, yaitu teknik pemasaran dengan mempromosikan produk dan layanan pihak ketiga melalui platform online.
Sang blogger biasanya menyediakan link di postingannya yang mengarahkan pembaca ke toko online suatu bisnis. Saat ada yang mengeklik link tersebut dan membeli produk, si blogger akan mendapatkan uang dari blognya.
Artikel yang umumnya akan Anda jumpai pada tipe ini mencakup ulasan produk, tips dan trik membeli produk, atau daftar produk terbaik.
Ada juga beberapa yang fokus pada satu niche, seperti Outdoor Gear Lab. Mereka hanya mengulas produk-produk peralatan outdoor dan biasanya mencakup produk dari Amazon.
Selain itu, ada juga blog afiliasi yang memasukkan produk dari berbagai kategori, seperti The Wirecutter dari The New York Times.
5. Reverse Blog
Pada reverse blog, konten ditulis oleh sejumlah penulis tamu atau guest writer dan bukan blogger yang memilikinya.
Pemiliknya mungkin saja menulis artikel sendiri, tapi tugas utamanya biasanya hanya mengubah dan mengedit tulisan para penulis tamu.
Tipe ini cukup populer di antara penulis freelance karena bisa membantu memperluas koneksi dan eksposur mereka. Beberapa blogger juga membayar para penulis freelance untuk artikel yang mereka tulis.
Salah satu contoh reverse blog adalah The Writing Cooperative dari Medium yang berfokus pada penulisan dan penerbitan. Mereka menerima kiriman tulisan dari para penulis di Medium.
Business2Community juga merupakan salah satu contoh keren untuk jenis ini. Kontennya terdiri dari ribuan artikel yang berasal dari para profesional bisnis.
Struktur Blog
Struktur blog terdiri atas beberapa bagian, tergantung pada tujuannya. Namun, secara umum, struktur blog terdiri dari:
Header. Bagian ini adalah tempat kolom navigasi berada, yang biasanya ada di bagian atas.
Area konten. Di sinilah tempat postingan terbaru atau sorotan (highlight) berada.
Sidebar. Pada area ini, terdapat beberapa informasi tambahan seperti profil media sosial author dan postingan terpopuler.
Footer. Terletak di bagian bawah, yang memuat informasi seperti kebijakan privasi, disclaimer, dan informasi kontak.
Kegunaan dan Fungsi Blog
Ada banyak alasan mengapa orang atau perusahaan menggunakannya. Umumnya, tujuan orang-orang memulai aktivitas blogging dan menjadi blogger adalah untuk menuangkan pikiran mereka dan berbagi informasi. Berikut fungsi blog secara umum:
1. Sebagai Ruang Berbagi
Misalnya, Anda suka memelihara anjing dan ingin membagikan hobi serta kisah Anda ke audience di internet. Anda bisa menuangkannya melalui jurnal online ini.
Atau Anda sedang mempelajari efek kurang tidur dan ingin menuliskan hasil serta kesimpulan temuan Anda. Atau mungkin Anda adalah seorang pebisnis dan ingin menawarkan produk dengan menuliskannya di blog demi meningkatkan awareness dari audience yang lebih besar.
2. Untuk Menghasilkan Uang
Apakah benar kita bisa memperoleh penghasilan dengan mengonlinekan blog? Jawabannya adalah ya, kita bisa menggunakan jurnal online ini sebagai sarana untuk mendapatkan uang.
Aktiflah blogging untuk membangun audiens yang luas. Setelah trafik cukup tinggi, Anda bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan uang melalui iklan atau afiliasi.
3. Sarana Menyalurkan Hobi Menulis
Sama seperti website atau jurnal, blog juga memiliki struktur yang tidak kaku. Sebab, jurnal online ini menawarkan berbagai macam desain dan bentuk, terlebih dengan adanya update secara berkala. Ada fitur yang standar dan terstruktur yang akan Anda sadari ketika membuka dan membacanya, sehingga jurnal online ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan hobi menulis Anda.
Perbedaan Blog dan Website
Banyak orang yang menganggap keduanya sebagai hal yang sama. Terlebih lagi ada banyak perusahaan yang menggunakannya di saat bersamaan sehingga perbedaan dua format ini cukup membingungkan. Memang sepertinya susah untuk membedakan kedua platform tersebut, tapi sebenarnya ada poin-poin khusus yang menjadikan blog dan website berbeda.
Blog, seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, memiliki konten yang harus terus update dan dikelola. Lebih jauh lagi, Anda harus menggunakan desain yang menarik untuk mencuri perhatian audience dan memaksimalkan potensi. Salah satu contohnya adalah dengan mengaktifkan kolom komentar sehingga pengunjung situs bisa menuliskan pikiran atau kritikannya.
Website, di sisi lain, cenderung ‘statis’ – tidak harus selalu update. Saat masuk ke sebuah blog, Anda pasti melihat bahwa kontennya selalu baru. Hal ini berbeda ketika mengunjungi sebuah website, Anda akan lihat bahwa hampir semuanya sama dan tidak ada perubahan.
Selain konten yang terus diperbarui, ada cara lain untuk melihat perbedaan blog dan website.
Blog memiliki tanggal publishing, referensi author, kategori, dan tag dalam byline. Meskipun tidak semuanya punya elemen ini, website justru tidak memilikinya sama sekali.
Nah, jadi demikianlah perbedaan blog dan website secara ringkas.
Perbedaan Blog Post dan Halaman Website
Lalu bagaimana dengan blog post dan halaman website? Kami sudah menyebutkan kata ‘statis’ sebelumnya ketika merujuk pada definisi website. Kata ini juga berlaku untuk halaman website.
Blog post ditulis berdasarkan urutan postingan terbaru ke postingan paling awal. Secara default, beranda utama adalah halaman post blog dan di sinilah Anda bisa melihat postingan terbaru.
Jika ingin tampilan yang lebih rapi di mana semuanya terorganisir dengan baik serta bisa diakses melalui bar navigasi atau fitur serupa, maka sebaiknya gunakan halaman statis, yaitu halaman website.
Contoh yang paling populer adalah toko online. Anda ingin membuat halaman website yang memuat semua informasi penting dan relevan, tapi di saat bersamaan menawarkan opsi untuk mencari item yang diinginkan satu per satu.
Metode ini tidak bisa diterapkan dengan blog post karena semua postingan akan ‘ditimpa’ dengan postingan baru. Pengunjung situs pun mengalami kesulitan jika ingin mencari item yang mereka butuhkan.
Mengapa Orang-orang Membuat Blog?
Pada awalnya, jurnal online ini menjadi wadah bagi para pengguna untuk mengekspresikan pendapat atau perasaan pribadi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, fungsinya semakin berkembang dan merambah berbagai cabang.
Banyak perusahaan yang mulai memanfaatkannya untuk memberikan informasi yang up-to-date bagi klien mereka. Semakin banyak orang yang mengunjungi situs Anda, brand awareness dan kepercayaan terhadap perusahaan juga akan meningkat.
Interaksi merupakan salah satu hal utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan blog. Apabila orang-orang bisa berinteraksi dengan perusahaan dan juga brand yang diciptakan, maka feedback-nya akan positif.
Di samping itu, banyak orang juga sudah mulai melirik layanan ini sebagai sumber penghasilan baik paruh maupun penuh waktu. Anda hanya perlu menuliskan opini atau pikiran erhadap suatu topik, kemudian mendapatkan uang. Siapa, sih, yang tidak suka dengan konsep seperti ini?
Cara paling manjur untuk mendapatkan uang dari blog adalah dengan memanfaatkan layanan iklan dari pihak ketiga. Anda menampilkan ads (iklan) pihak ketiga (biasanya dalam bentuk banner) yang kemudian bisa pengunjung lihat.
Jika pengunjung mengklik iklan tersebut, Anda akan mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup. Namun, jika Anda punya bisnis sendiri, sudah lebih dari cukup untuk menampilkan informasi mengenai produk yang Anda tawarkan.
Apakah Blogger Mendapatkan Uang dari Blognya?
Seperti yang telah kami sebutkan di atas, jawabannya adalah ya, blogger bisa mendapatkan uang dari blognya.
Berdasarkan informasi yang disadur dari Forbes, 10 situs blog terbaik bisa membawa penghasilan mulai dari $175.000 hingga $14.000.000 per bulannya. Jumlah yang sangat fantastis, bukan?
Tentu saja, butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk membangun brand dan image, bahkan menyewa sejumlah profesional di bidangnya.
Jangan berkecil hati jika milik Anda saat ini belum sebesar sepuluh blog yang disebutkan. Dengan ketelatenan dan ketekunan, pasti Anda bisa mendapatkan penghasilan dari blog sendiri.
Kesimpulan
Jadi, melalui blog, Anda sebagai blogger bisa menuliskan pandangan, pendapat, serta berbagai hal lain yang dilakukan sehari-hari. Bahkan, Anda bisa menjadikannya sebagai sumber penghasilan, terlebih jika fokus pada suatu topik unik yang bisa menarik pembaca.
Blogging bukanlah sekadar hobi, tapi juga menjadi cara hidup bahkan karier utama sang blogger. Sepertinya akan sangat susah membayangkan bagaimana hidup tanpanya karena dari jurnal online inilah kita bisa belajar dan mengetahui banyak hal menarik, mulai dari panduan, tips dan trik, cerita, dan keseharian orang lain.